Menteri Pertanian, DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., didampingi Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, dihadapan para Komandan Distrik Militer, para Komandan Resort Militer seluruh Indonesia dan para pimpinan unit kerja Kementerian Pertanian serta para Kepala Satuan Kerja perangkat daerah seluruh Indonesia dengan semangat kepahlawanan menyampaikan tekad Kementerian Pertanian untuk melaksanakan percepatan swasembada pangan. Melalui kerja keras dan kerjasama, beberapa komoditi pertanian bahkan telah mampu menembus ekspor, beberapa propinsi seperti Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat telah berhasil dengan baik dalam menyelamatkan produksi bawang nasional.

Salah satu hal yang membanggakan menurut Mentan, di saat El Nino, musim kemarau panjang tahun ini, nilai tukar petani meningkat. Peningkatan nilai tukar petani ini menurut Mentan karena produksi beberapa komoditi di beberapa daerah malah naik di saat El Nino, harga jual beberapa komiditas dalam kondisi baik saat panen dan biaya produksi dapat ditekan karena ketersediaan alat dan mesin pertanian yang diperlukan para petani. Disamping itu juga karena adanya dukungan ketersediaan saluran irigasi skunder dan tersier serta adanya ketersediaan bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian.

Melalui pompanisasi, lanjut Mentan, 11.000 ha lahan sawah di Indramayu dapat teraliri, Bojo-negoro telah terselamatkan dari Puso dan dampak El Nino terhadap lahan sawah di Sumatra dan Kalimantan dapat teratasi. Sebanyak 100.000 alat dan mesin pertanian tahun 2016 dapat dinikmati para petani di Indonesia untuk menunjang pengolahan tanah dan memanen dan mengolah hasil pertanian. Pada kesempatan itu Menteri Pertanian menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak, Dandim, Babinsa bahkan para penyuluh yang telah bekerja keras dalam mendukung percepatan swasembada dan peningkatan produksi komoditas strategis.

Para Direktur Jenderal yang semuanya hadir pada acara 9 November 2015 di Hotel Bidakara tersebut berkesempatan menyampaikan hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 dan rencana kerja tahun 2016-2019.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Prof. DR. Ir. Muladno, MSA, menyam-paikan pentingnya pencapaian kedaulatan pangan asal ternak. Menurut Dirjen, tahun 2016 akan dibangun di banyak propinsi sentra peternakan rakyat (SPR), pembangunan, pe-ngembangan dan pengembangbiakan ternak akan difokuskan pada lokasi SPR yang meliputi dalam 1 kawasan SPR mencakup 500 peternak dalam 1-2 desa dalam 1 kecamatan. Khusus SPR sapi akan terdiri dari minimal 1000 sapi indukan dan 100 sapi pejantan.

Menurut Dirjen PKH semua pihak diharapkan mendukung program pemberdayaan peternak kecil melalui SPR ini, kerjasama dan supporting akan diberikan oleh daerah, perguruan tinggi setempat, Badan SDM, Perbankan, Asuransi, Koperasi, Ditjen PKH. Dalam satu SPR akan memiliki 1 data base yang terintegrasi ke pusat sehingga evaluasi keberhasilan pem-bangunan peternakan akan mudah dilakukan, sasarannya jelas dan terintegrasi.