Solo — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berkolaborasi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) dalam memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) di Solo, pada Minggu (13/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya konsumsi protein hewani, terutama dari ayam dan telur yang terjangkau dan mudah didapatkan.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan, Tri Melasari, dalam sambutannya mengajak Pinsar untuk berperan aktif dalam mendukung Program Makan Bergizi yang diinisiasi oleh pemerintah.
"Program Makan Bergizi ini lebih dari 50 persen komponennya berasal dari sektor peternakan, baik itu daging ayam, telur, susu dan daging sapi, sehingga itu merupakan kesempatan bagi insan peternakan khususnya perunggasan untuk bisa terlibat" ujarnya.
Tri Melasari menambahkan bahwa Indonesia saat ini telah swasembada protein hewani untuk unggas, kambing, dan domba. Dengan surplus produksi, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya konsumsi protein hewani dan diversifikasi produk olahan yang bisa menambah nilai ekonomi.
"Harapannya, dengan meningkatnya konsumsi protein hewani, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga akan meningkat, sehingga kualitas sumber daya manusia Indonesia akan semakin baik dan kesejahteraan peternak juga akan naik," jelasnya.
Dalam rangkaian acara HATN, Kementan dan Pinsar juga meluncurkan kampanye "Daging Ayam dan Telur untuk Masa Depan yang Lebih Sehat" serta pemecahan Rekor MURI dengan melibatkan 2.300 siswa dalam kegiatan konsumsi ayam dan telur. Kegiatan ini turut diwarnai dengan pelantikan pengurus baru Pinsar Wilayah Solo Raya.
Wakil Ketua Umum Pinsar Indonesia, Hidayaturahman, mengatakan bahwa peringatan HATN dan program makan bergizi ini akan memacu Pinsar untuk terus berkontribusi dalam pembangunan sektor perunggasan di Indonesia.
"Hubungan Pinsar dengan Kementan sudah terjalin cukup lama dan kami tetap ingin menjadi partner yang baik bagi pemerintah untuk berkontribusi kepada negara dan bangsa dalam menyediakan protein asal hewani yang terjangkau," ungkapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada unggas dan berhasil mempertahankannya meski banyak negara ingin mengekspor produk unggas ke Indonesia.
"Semoga momentum ini bisa meningkatkan konsumsi ayam dan telur serta kesejahteraan para peternak," tuturnya.
Kementan memberikan apresiasi tinggi kepada Pinsar atas dedikasi dan kontribusinya dalam pembangunan industri perunggasan, terutama dalam menghubungkan peternak dengan pemerintah dan industri lainnya.
Sumber : website Ditjen PKH