Search
Logo

Scroll ke bawah

Kementan Dorong Rantai Pasok Pangan untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

  •  21 July 2025
  •  2
Font :  
Cetak
Jakarta — Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan gizi nasional. Program ini dipandang strategis dalam memperbaiki sistem pangan Indonesia melalui penguatan rantai pasok dari hulu hingga hilir.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, I Ketut Wirata, mengatakan MBG menjadi bagian dari strategi nasional dalam memenuhi kecukupan gizi anak usia sekolah. “Program ini tidak hanya bicara distribusi makanan, tapi juga pembenahan sistem pangan yang melibatkan petani, peternak, hingga lembaga pendidikan,” ujarnya dalam sesi Talk Show Inspiratif pada Festival Ayam, Telur, dan Susu di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta (19/7/2025).
Menurut Ketut, kelancaran program MBG membutuhkan rantai pasok pangan yang solid, mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi. Semua pemangku kepentingan, kata dia, perlu menjaga stabilitas suplai bahan pangan bergizi, termasuk daging, telur, dan susu yang terjamin keamanan dan mutunya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Peternakan, Cecep Muhammad Wahyudin, menambahkan bahwa MBG menciptakan pasar baru yang memerlukan perencanaan produksi tersendiri. “Produksi pangan hewani harus dirancang khusus agar tidak mengganggu pasar yang sudah ada. Neraca komoditas juga harus diperhitungkan dengan cermat,” katanya.
Sebagai penopang utama, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, mengembangkan sejumlah program, diantaranya mendorong investasi di sektor peternakan sapi perah dan sapi indukan pedaging, pengembangan ayam merah putih dan memastikan penyerapan hasil peternakan oleh industri maupun pasar berjalan dengan baik. Seluruhnya diarahkan untuk menghasilkan pangan asal hewan yang sesuai prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Untuk menjamin keamanan produk, Kementan menerapkan pengawasan mutu melalui sistem Nomor Kontrol Veteriner (NKV). “Dengan NKV, masyarakat dapat merasa lebih tenang saat mengonsumsi produk hewani dari unit yang telah diaudit dan dibina,” tutur Ketut.
Kementan berharap MBG dapat mendorong terbentuknya ekosistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Rantai pasok yang kuat dinilai bukan sekadar jalur distribusi, tetapi menjadi pilar utama pembangunan generasi sehat dan berdaya saing.

Accessibility
undefinedundefined
undefined

Your personal data will be used to support your experience throughout this website, to manage access to your account, and for other purposes described in our undefinedprivacy policy.undefined

undefined
undefinedundefinedundefinedundefined
undefined
undefined