Font :
Cetak
Jakarta – Pelaku usaha peternakan menyatakan komitmennya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui peningkatan investasi sapi perah dan sapi pedaging. Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha ini diharapkan mampu mengatasi defisit susu dan daging, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Tri Melasari, mengapresiasi dukungan para pelaku usaha. “Kami terus mendorong pelaku usaha untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam merealisasikan investasi di lapangan dengan berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Salah satu pelaku usaha yang merespon cepat adalah PT Farm Fresh Nusantara (FFN) dengan komitmen investasi 20.000 ekor sapi perah hingga 2029, termasuk 2.500 ekor yang ditargetkan masuk pada akhir 2025.
Direktur PT Farm Fresh Nusantara, Ilyas Pratams Putra, yang menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian penting dalam mendukung keberhasilan Program MBG. Mereka menekankan bahwa dukungan ini bukan sekadar kewajiban, tetapi wujud nyata kontribusi perusahaan untuk masa depan bangsa.
“Kami tidak hanya ingin menjadi penyedia susu segar, tetapi juga mitra pemerintah dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat. Bersama Program Makan Bergizi, kami siap memberikan yang terbaik agar anak-anak kita tumbuh dengan gizi yang cukup dan daya saing yang tangguh,” ungkap Ilyas.
Sebagai informasi, PT FFN telah menandatangani perjanjian kerja sama bersyarat dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN I) pada 11 Juli 2025 terkait penggunaan lahan seluas 237 hektare di Cisaruni, Garut. “Diharapkan akhir tahun ini realisasi pemasukan 2.500 ekor sapi perah bisa tercapai,” pungkas Tri Melasari.
Ia menambahkan bahwa Kementan siap memfasilitasi kelancaran investasi ini. “Jika ada permasalahan, kami siap membantu dan mendampingi untuk kelancaran pelaksanaan realisasi ternak investasi,” tegasnya.
Sinergi Kementan dan pelaku usaha ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendukung program MBG, memperluas ketersediaan protein hewani, dan menggerakkan perekonomian melalui subsektor peternakan.
Sumber : facebook Ditjen PKH