Search
Logo

Scroll ke bawah

Balai Veteriner Banjarbaru Hadiri Sosialisasi Program CABI di Kalimantan Barat

  •  14 August 2025
  •  188
Font :  
Cetak
Pontianak, 14 Agustus 2025 – Balai Veteriner Banjarbaru turut menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Update Program Community African Swine Fever Biosecurity Intervention (CABI) yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat dengan dukungan mitra internasional, sebagai upaya memperkuat penerapan biosekuriti dalam pencegahan dan pengendalian penyakit African Swine Fever (ASF) di wilayah tersebut.

Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, Drh. Sodirun, MP, hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen dukungan pemerintah pusat melalui UPT Kementerian Pertanian di bidang kesehatan hewan.

Upaya Pencegahan ASF di Kalimantan Barat

Sejak kasus ASF pertama kali terdeteksi pada 2021 di Kapuas Hulu, penyakit ini telah menyebar di berbagai kabupaten/kota dengan dampak signifikan terhadap populasi ternak babi. Data mencatat, pada tahun 2022 terjadi kematian ternak babi hingga lebih dari 82 ribu ekor, dengan penurunan populasi mencapai 83,48%.

Melalui program CABI, yang didukung pendanaan USAID BHA dan Republik Korea, pemerintah bersama komunitas peternak berupaya mencegah penyebaran ASF, melindungi populasi babi, serta menjaga keberlanjutan industri peternakan babi di Kalimantan Barat. Lokasi percontohan program berada di Desa Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, dan Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.

Implementasi Biosekuriti dan Bantuan untuk Peternak

Dalam pelaksanaannya, peternak mendapatkan pelatihan serta sarana prasarana biosekuriti berupa fasilitas penyemprotan disinfektan, kontrol lalu lintas ternak, isolasi kandang, pemasangan pagar, serta penyediaan alat cuci tangan dan celup kaki (foot-dipping).
Selain itu, program juga memberikan bantuan pakan dan peralatan pendukung seperti sprayer, sepatu boot, serta papan peringatan untuk meningkatkan standar kebersihan kandang.

Hasil implementasi menunjukkan peningkatan kesadaran peternak dalam menjaga kebersihan kandang, pengolahan pakan sisa dengan cara dimasak, serta pemanfaatan fermentasi herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.

Hasil dan Dampak Positif

Hingga saat ini, lokasi intervensi CABI di Kalimantan Barat tercatat bebas dari kasus ASF. Pengetahuan peternak terkait penyakit ASF meningkat hingga 97%, dengan penerapan biosekuriti telah dilakukan lebih dari 60% peternak peserta program. Data juga menunjukkan adanya peningkatan populasi ternak babi di Kota Pontianak sebesar 98,45% dan di Kabupaten Landak sebesar 35,40%.

Harapan Keberlanjutan

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Veteriner Banjarbaru menyampaikan apresiasi atas kerja sama pemerintah daerah, peternak, dan mitra internasional dalam melaksanakan program CABI. Ia menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan penerapan biosekuriti, termasuk dukungan sarana produksi dan bantuan pakan, sekaligus memperluas replikasi program ke wilayah lain di Kalimantan Barat, seperti Kota Singkawang yang dijadwalkan mengadakan pelatihan peternak pada Juli–Agustus mendatang.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan semakin memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam melindungi populasi babi serta meningkatkan ketahanan sektor peternakan di Kalimantan Barat.
Accessibility
undefinedundefined
undefined

Your personal data will be used to support your experience throughout this website, to manage access to your account, and for other purposes described in our undefinedprivacy policy.undefined

undefined
undefinedundefinedundefinedundefined
undefined
undefined