Font :
Cetak
Banjarbaru – Dalam upaya mempercepat capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Kalimantan Tengah, Balai Veteriner Banjarbaru sebagai salah satu UPT Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama tim teknis provinsi menggelar rapat evaluasi bertajuk Optimalisasi Vaksinasi PMK di Provinsi Kalimantan Tengah pada 8 Oktober 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian vaksinasi di seluruh kabupaten/kota serta menyusun strategi optimalisasi agar target Kalimantan Tengah secara nasional dapat segera tercapai.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi PMK di Kalimantan Tengah baru mencapai angka 63%, masih di bawah target dan berada di posisi kelima dari bawah secara nasional. Sejumlah tantangan di lapangan turut diungkapkan dalam pertemuan ini, antara lain masih adanya keraguan sampai penolakan peternak terhadap vaksinasi PMK, terbatasnya sumber daya dan dana operasional, serta kendala teknis pelaporan melalui I-SIKHNAS. Selain itu, jadwal pelaksanaan yang bersamaan dengan program vaksinasi lainnya juga menjadi faktor yang mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan vaksinasi PMK.
Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa langkah strategis diantaranya adalah pelaksanaan vaksinasi PMK diikuti dengan pemberian vitamin dan obat cacing, vaksinasi pada ternak sapi sebelum didistribusi ke peternak, serta meningkatkan koordinasi antara kabupaten, provinsi, dan pusat, khususnya supporting pelaksanaan dlapangan
Selain membahas capaian dan strategi, rapat juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelaporan data. Ditemukan sejumlah kendala pelaporan ke I-SIKHNAS, hal ini disebabkan migrasi sistem dari AWS ke PDNs. Oleh karena itu, tetap diperlukan fasilitas pelaporan spreadsheet yang bisa mengakomodasi laporan dalam jumlah banyak dan tidak dibatasi waktunya
Sebagai tindak lanjut, masing-masing kabupaten diminta untuk menyampaikan jadwal vaksinasi dan kebutuhan sumber daya secara rinci, serta segera menyelesaikan sisa dosis vaksin dan memperbarui data ke I-SIKHNAS.
Rapat juga merekomendasikan agar koordinasi antara provinsi dan Balai Veteriner Banjarbaru diperkuat untuk memastikan ketersediaan suplai obat supporting pendukung vaksinasi (vitamin dan obat cacing). Upaya percepatan vaksinasi ditargetkan dapat diselesaikan pada akhir Oktober 2025.
Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan realisasi capaian vaksinasi PMK di Kalimantan Tengah tercapai sesuai target Nasional, sehingga dapat memperkuat ketahanan kesehatan hewan di wilayah Kalimantan.

