Search
Logo

Scroll ke bawah

Indonesia dan Denmark Dorong Investasi Sapi Perah, Tekan Impor Susu

  •  13 September 2024
  •  57
Font :  
Cetak

Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan pemerintah Denmark menyelenggarakan seminar bertajuk "Developing Sustainable, Resource-Efficient Dairy Production in Indonesia" pada Kamis (12/9/2024) di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat sektor produksi susu nasional dengan mengedepankan efisiensi sumber daya dan keberlanjutan, sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak.

Dalam sambutannya, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen, menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Denmark dalam pengembangan sektor pangan, terutama susu. "Kami bangga dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung produksi susu yang lebih berkelanjutan di Indonesia, yang sekaligus mendukung program makanan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia," ungkap Nielsen.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menyampaikan target pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi perah hingga satu juta ekor pada tahun 2029. Dengan target tersebut, produksi susu nasional diperkirakan mencapai 8,17 juta ton per tahun. "Jika target ini tercapai, kebutuhan impor susu dapat ditekan hingga hanya 4 persen dari total permintaan nasional," ujar Agung saat hadir secara online di tempat terpisah.

Kementan, lanjut Agung, telah menyusun peta jalan percepatan pengembangan sektor susu, termasuk ujicoba gerakan minum susu gratis di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ujicoba ini melibatkan 36 sekolah dengan total 5.619 siswa dan guru. "Ini adalah langkah awal dari implementasi program makanan bergizi gratis yang akan dilaksanakan secara nasional," jelasnya.

Untuk mendukung pengembangan sektor susu, Kementan memberikan berbagai kemudahan bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi, mulai dari penyederhanaan perizinan hingga akses lahan dan insentif investasi. "Kami berharap pelaku usaha dapat berperan aktif dalam pengembangan sektor susu di Indonesia," kata Agung.

Sementara itu, Minister Counsellor for Food and Agriculture, Hanne Larsen, menyampaikan bahwa Denmark berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pangan di Indonesia secara berkelanjutan. "Kemitraan publik-swasta dapat membantu kita mengatasi tantangan di sektor pertanian, termasuk isu gizi seperti stunting," kata Hanne.

Program makanan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima, termasuk anak sekolah dan ibu hamil. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda Indonesia serta mendukung pencapaian swasembada pangan pada tahun 2045.

Kementan juga tengah mengidentifikasi 1,5 juta hektar lahan yang akan digunakan untuk pengembangan peternakan sapi perah dan sapi potong di berbagai wilayah. Saat ini, 66 pelaku usaha telah berkomitmen untuk memasukkan 607.859 ekor sapi potong, sementara 51 perusahaan lainnya siap mendatangkan 1.027.211 ekor sapi perah. Pemerintah berharap, langkah ini akan mengurangi ketergantungan pada impor susu dan daging, serta membuka lapangan kerja di pedesaan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencukupi kebutuhan gizi nasional.

Sumber : website Ditjen PKH

Accessibility
undefinedundefined
undefined

Your personal data will be used to support your experience throughout this website, to manage access to your account, and for other purposes described in our undefinedprivacy policy.undefined

undefined
undefinedundefinedundefinedundefined
undefined
undefined